Makalah Resesi Ekonomi - Download Makalah Gratis Free
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Resesi ekonomi global yang terjadi beberapa waktu lalu telah menimbulkan masalah di berbagai sektor perekonomian. Hal ini karena setiap individu dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhannya di bawah tekanan akibat guncangan resesi ekonomi global. Tidak hanya secara individu secara organisasi seperti perusahaan juga terkena dampak dari resesi ekonomi global tersebut.
Tekanan ekonomi global ternyata juga berdampak terhadap kondisi intern perusahaan. Suasana atau iklim kerja dalam perusahaan menjadi tidak sehat. Iklim kerja yang tidak sehat yang diciptakan oleh top eksekutif dalam perusahaan mengakibatkan jalannya perusahaan tersendat-sendat. Iklim yang tidak sehat itu biasanya di akibatkan oleh status emosi pimpinan yang tidak stabil sehinga mendatangkan masalah pada strategi, struktur, maupun iklim manajerial tersebut. Dalam keadaan seperti itu, dapat dikatakan perusahaan sedang mengalami gangguan neurotic.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh resesi ekonomi global terhadap timbulnya neurotik perusahaan ?
2. Apakah penyebab Neurotik Perusahaan?
3. Bagaimana cara mengatasi Neurotik Perusahaan?
1.3 Tujuan Makalah
Untuk mengetahui bagimanakah pengaruh resesi ekonomi terhadap timbulnya neurotik perusahaan, dan mengetahui penyebab timbulnya neurotic sehingga perusahaan dapat mengatasinya dengan mudah.
1.4 Manfaat Makalah
Hasil penulisan dapat memberikan gambaran tentang penyakit neurotik perusahaan sehingga dapat menemukan solusi dan melakukan penanganan yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Resesi Ekonomi
Resesi adalah kondisi ketika produk domestic bruto ( GDP ) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negative selama dua kwartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi juga diartikan sebagai terpuruknya kondisi perekonomian pertumbuhan ekonomi menurun, tingkat pengganguran meningkat dan berkurangnya kesempatan kerja masyarakat.
Banyak factor yang mempengaruhi dalam bidang ekonomi seperti masalah keamanan Negara sehingga banyak investor asing yang masih ragu untuk menanamkan modalnya. Tiga resesi terakhir ( tahun 1990, 2001 dan sekarang ini ( 2008 ) tidak bisa dilepaskan dari tidak adanya regulasi dan pengawasan pemerintah terhadap lembaga financial. Indikator lainnya adalah pendapaatan riil masyarakat, lapangan kerja, tingkat produksi industry, perdagangan skala besar, penjualan eceran.
2.1 Jenis – jenis Penyakit Psikologis
Menurut Cohen dan Cohen (1993) terdapat sembilan jenis penyakit psikologis perusahaan, yang dapat di kelompokkan ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah penyakit psikosis (psychoses), yakni jenis penyakit psikologis yang menyebabkan penderitanya kehilangan kemampuan memahami realitas.
Termasuk dalam jenis penyakit ini adalah perilaku mania (manic behavior), depresi mania (manic depression), sizoperenia (schizopherenia), dan paranoid (paranoia). Kelompok kedua di sebut neurosis (neuroses) yakni ketidakstabilan emosi. Sekiranya perusahaan menderita sakit ini, perusahaan lebih banyak bersikap reaktif dan tak mampu sama sekali mengembangkan sikap proaktif. Termasuk dalam kelompok ini adalah : perilaku neurotic (neurotic behavior), depresi (depression), intoksikasi (intoxication), obsesi-kompulsi (obsessive compulsion) dan sindrom pasca trauma (past trauma syndrome).
2.2 Pengertian Neurotik Perusahaan
Penyakit neurotic jenis penyakit psikologis yang paling tampak jelas di permukaan, penyakit ini di tandai oleh perilaku takut yang berlebihan. Gejala yang terlihat adalah adanya kekhawatiran dan ketakutan akan ketidakmampuan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis yang di tetapkan.
Ketika terjadi neurotic suasana atau iklim dalam perusahaan dalam keadaan tidak sehat. Iklim yang tidak sehat yang diciptakan oleh top eksekutif dalam suatu perusahaan ternyata dapat mengakibatkan jalannya perusahaan tersendat – sendat. Menurut Profesor Manfred F.R Kets dan Dokter Danny Miller, dalam perusahaan yang nevrotis, maka iklim yang ada adalah cerminan dari gaya fantasi pimpinan perusahaan. Lebih khusus lagi : ternyata sifat dan pembawaan neurotic top eksekutif suatu perusahaan akan mewarnai kultur perusahaan itu.
3.1 Hubungan Resesi Ekonomi dengan Neurotik Perusahaan
Resesi ekonomi global yang terjadi bebrapa waktu telah menimbulkan banyak masalah di berbagai sector perekonomian. Pertumbuhan ekonomi riil bernilai negative, hal ini diperoleh dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia dan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Resesi global menurut PBB akan sangat memukul negara-negara miskin memperlambat pertumbuhan perdangangan dunia dan ada kemungkinan mengakhiri booming komoditas yang sedang berlangsung.
Resesi global menambah ketidakpastian bagi perkonomian Indonesia yang tegak dihadapkan banyak taekanan, seperti lonjakan harga minyak mentah dan kenaikan harga beragam kebutuhan pokok yang kian menekan daya beli / konsumsi masyarakat. Kondisi ekonomi yang kian tidak menentu juga mempengaruhi sktoe ekonomi swasta.
Perusahaan swasta yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional juga terkena dampak dari resesi global ini. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomis perusahaan tetapi juga kondisi psikologis perusahaan. Iklim kerja dalam perusahaan menjadi tidak sehat. Iklim kerja yang tidak sehat dalam perusahaan mengakibatkan jalannya perusahaan tersendat-sendat . Iklim yang tidak sehat itu mendatangkan masalah pada strategi, struktur-struktuar maupun manajerial tersebut. Dalam keadaan seperti itu, dapat dikatakan perusahaan sedang mengalami neurotic.
3.2 Sebab – Sebab Neurotic Perusahaan
Neurotik merupakan jenis penyakit psikologis yang di tandai oleh perilaku takut yang berlebihan. Gejala yang terlihat adalah kekhawatiran dan ketakutan akan ketidakmampuan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis yang telah di tetapkan. Resesi ekonomi juga menyebabkan neurotic ini, hal ini karena kondisi ekonomi nasional yang ikut tidak menentu,
Ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan kelangsungan perusahaan. Kekhawatiran akan kelangsungan perusahaan berdampak pada iklim kerjadalam perusahaan. Akibatnya, perusahaan hampir selalu gagal melihat dan memanfaatkan peluang bisnis yang muncul selalu dilihat sebagai proyek yang tidak mungkin dikerjakan atau paling tidak memiliki derajat kesulitan yang amat tinggi. Ujungnya pperusahaan memiliki karakter anti perubahan dan sama sekali tak memiliki sikap berani mengambil resiko.
3.3 Terapi Untuk Mengatasi Neurotic Perusahaan
Untuk mengatasi penyakit ini tersedia beberapa teknik terapi, antara lain : pemberian beban berlebih, pencarian ulang sebab-sebab perilaku ketakutan, pemberian tekanan sosial, dan pencarian ulang visi dan misi perusahaan.
Teknik yang pertama berusaha melibatkan seseorang dalam satu aktifitas menajerial tertentu yang lebih dari apa yang di perkirakan. Penyakit ini juga dapat di sembuhkan dengan cara mendeteksi ulang dan mencari sebab lain munculnya penyakit.
Di samping itu, pemberian tekanan sosial yang dapat di ciptakan dari keluarga, teman sekerja (kolega), dan kelompok lain yang mempunyai kepentingan ekonomis dan politis yang lebih sama juga dapat membuka peluang munculnya perilaku baru. Dengan pengaruh tekanan sosial baru yang cukup di harapkan akan ada perubahab meninggalkan perilaku neurotic.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Resesi ekonomi global ternyata berpengaruh terhadap kondisi psikologis perusahaan. Adanya tekanan berat sebagai dampak dari guncangan resesi ekonomi global mengakibatkan neurotic pada perusahaan. Gejalanya adalah adanya kekhawatiran dan ketakutan ketidakmampuan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Orang-orang yang terlibat didalam perusahaan cenderung memutuskan dan memulai aktifitas dengan menggunakan waktu, dana dan tenaga yang lebih ditujukan untuk menghindari kegagalan disbandingkan peluang bisnis, karena setiap peluang yang muncul selalu dilihat sebagai proyek yang tidak mungkin dikerjakan atau paling tidak memiliki derajat kesulitan yang amat tinggi.
Penyebab penyakit Neurotik ini adalah karena adanya perilaku kekhawatiran dan ketakutan akan ketidakmampuan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis yang telah di tetapkan.
Untuk mengatasi penyakit ini tersedia beberapa teknik terapi antara lain : pemberian beban berlebih, pencarian ulang sebab-sebab perilaku lketakutan pemberian tekanan social, dan pencarian ulang visi dan misi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Istavita Utama & Tri Ismayanti, 2017. Pengaruh Resesi Ekonomi dengan Neurotik Perusahaan. http://underpapers.blogspot.com. Diakses pada: Kamis, 31 Mei 2018
Download Makalah: Resesi Ekonomi