Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makalah Sejarah Perkembangan Alat Bajak Sawah - Free Download Makalah Gratis

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa­sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan defenisi bajak ?
2. Sebutkan jenis-jenis alat mesin bajak tradisional dan moderen ?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui alat dan mesin bajak sawah, guna untuk merpermudah para petani dalam membajak sawah dari yang lambat menjadi cepat.

***
Download Makalah Sejarah Perkembaangan Alat Bajak Sawah

***




BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Dan Mesin Pembajak Tanah Dalam Sektor Pertanian
Berdasarkan atas tahapan kegiatan, hasil kerja dan dalamnya tanah yang menerima perlakuan pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage).

Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat terus dibalik  agar   sisa­sisa  tanaman  yang   ada   dipermukaan  tanah  dapat terbenam di dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya di atas 15 cm. Pada umumnya hasil pengolahan tanah masih berupa bongkah ­bongkah. tanah yang  cukup besar, karena pada  tahap pengolahan tanah ini penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif. Dalam pengolahan tanah kedua, bongkah­bongkah tanah dan sisa­ sisa tanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah.

Sesuai dengan macam dan cara pengolahan tanah yang telah diterangkan di atas, secara garis besar alat dan mesin pengolahan tanah juga dibedakan menjadi dua macam :
1. Alat   dan   mesin   pengolahan   tanah   pertama   (primary   tillage equipment), yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan tanah  pertama.  Peralatan  pengolahan  tanah  ini  biasanya  berupa bajak (plow), dengan segala jenisnya.

2. Alat   dan   mesin   pengolahan   tanah   kedua   (secondary   tillage equipment), yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua. Peralatan   pengolahan  tanah   ini   biasanya   berupa   garu (harrow) dengan segala jenisnya.

B. Bajak (Plow)
Bajak merupakan alat pertanian yang paling tua, telah dipergunakan sejak 6000 th SM di Egypt. Pada awal mulanya bajak sepenuhnya ditarik oleh tenaga manusia, dengan bntuk yang sangat sederhana. Kemudian Thomas Jefferson merancang secara istimewa dengan prinsip perhitungan matematika. Untuk pertama kalinya alat pengolahan tanah ini dibuat dari kayu kemudian dari besi tuang sebagai bahan utamanya, selanjutnya dibuat dari baja.

Penggunaan sistem dua mata bajak (bottom) dimulau sejak tahun 1865, kemudian diikuti dengan pemakaian tiga mata bajak dan seterusnya, tergantung pada besarnya daya penarik yang digunakan. Banyak dijumpai berbagai bentuk  rancangan  bajak,  hal  ini  pada  umumnya  dimaksudkan untuk dapat memperoleh penyesuaian antara tujuan pengolahan tanah dan peralatan yang dipergunakan.

Berdasarkan bentuk dan kegunaannya, secara garis besar bajak dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :
a. Bajak singkal  (mold board plow)
Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis bajak singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak hela sapi atau kerbau, sebagai sumber daya penariknya. Sering dijumpai beberapa bentuk rancangan bajak singkal, hal ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh penyesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Aneka ragam rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata bajak, juga di  bagian  perlengkapannya. Mata  bajak  adalah  bagian  dari  bajak  yang berfungsi aktif untuk mengolah tanah.


b. Bajak piringan  (disk plow)
Adanya  kelemahan­kelemahan  bajak  singkal  maka  orang menciptakan bajak piringan. Bajak piringan cocok untuk bekerja pada : tanah  yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal tidak dapat masuk; tanah berbatu, atau banyak sisa­sisa akar; tanah gambut; serta untuk pembajakan tanah yang berat. Namun penggunaan bajak piringan ini untuk pengolahan tanah ada juga kelemahannya antara lain: tidak dapat menutup seresah dengan baik, bekas pembajakan tidak dapat betul­betul rata ; hasil pengolahan tanah nya masih berbongkah-bongkah, tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal ini justru di anggap menguntungkan.

c. Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)
Pengolahan tanah dengan menggunakan bajak, akan diperoleh bongkahbongkah yang masih cukup besar, biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk mendapatkan keadaan tanah yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan bajak putar maka pengerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh. Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Kadang­kadang bajak putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan  ataupun  pendangiran.  Penggunaan  bajak putar untuk pengolahan tanah dapat diharapkan hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup kering atau basah sama sekali. Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau  dan  mempercepat putaran dari rotor  dan  memperlambat gerakan maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan tetapi diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus. Dalam penggunaan, dipilih kebutuhan daya yang terkecil tetapi memenuhi persyaratan ukuran partikel tanah yang dituntut oleh tanaman.

d. Bajak pahat (chisel plow)
Dalam pengerjaan tanah, bajak pahat dipergunakan untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung skop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar.

e. Bajak tanah bawah (sub soil plow)
Bajak tanah  bawah  termasuk di  dalam  jenis bajak pahat tetapi dengan konstruksi yang lebih berat. Fungsi bajak ini tidak banyak berbeda dengan bajak pahat, namun dipergunakan untuk pengerjaan tanah dengan kedalaman yang lebih dalam, yaitu mencapai kedalaman sekitar (50 – 90) cm. Untuk jenis standart tunggal biasanya dipergunakan untuk mengerjakan tanah dengan kedalaman sampai 90 cm, sedang penarikannya menggunakan traktor dengan daya (60 – 85) HP. Kemudian untuk bajak tanah bawah jenis standart dua atau lebih, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih dangkal.

f. Garu (harrow)
Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih merupakan bongkah­bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih menghancurkan dan meratakan permukaan tanah yang terolah dilakukan pengolahan tanah kedua. Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai pengolah tanah kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa­sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya di sektor pertanian pembajakan sawah berguna untuk membuat lahan bercocok tanam dan perkembangan alat dan mesin pembajak tanah sebagai sarana mempermudah kegiatan manusia untuk melakukan kegiatan bercocok tanam.

B. Saran
Makalah ini diharapkan mampu dijadikan referensi dan sarana pembelajaran mengenai Alat Dan Mesin Bajak Sawah, serta mampu dikembangkan demi untuk mempermudah dalam membajak sawah dan lain-lain.




DAFTAR PUSTAKA

Istavita Utama. 2019. Makalah Sejarah Perkembangan Alat Bajak Sawah. http://underpapers.blogspot.com/. Diakses pada: Minggu 3 Maaret 2019.

Janex Shikamaru. 2017. Makalah Sejarah Perkembangan Alat Bajak Sawah. https://my-sagu.blogspot.com/2017/06/makalah-sejarah-perkembangan-alat-bajak.html. Diakses pada: Minggu 3 Maaret 2019



Download Makalah Sejarah Perkembangan Alat Bajak Sawah