Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makalah Perubahan Sosial Budaya - Free Download Makalah Gratis

 
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perubahan sosial budaya selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Bisa perubahan yang baik atau pun buruk. Hal ini disebabkan karena perkembangan jaman, dimana banyak hal yang berubah dikarenakan kemajuan teknologi, kreatifitass manusia, dan masih banyak faktor lainnya.


***
Download Makalah Perubahan Sosial Budaya
***

Tidak semua perubahan itu buruk. Namun sebagian besar masyarakat masih belum bisa menerima oerubahan yang lebih modern dan maju. Biasanya ini terjadi pada orang tua jaman dulu yang belum paham tentang pergaulan jaman sekarang dan pengaruh kebudayaan barat.

Tapi kita sebagai manusia yang cerdas tidak bisa hanya menerima perubahan sosial budaya begitu saja. kita harus tau dampaknya ppada diri kita. Apakah itu baik bagi kita dan lingkungan atau tidak. Maka dari itu saya membuat makalah yang berjudul “Perubahan Sosial Budaya” agar pembaca dapat mengerti lebih dalam tentang perubahan sosial budaya dan dapat memutuskan apakah pembaca akan mengikuti perubahan tersebut atau tidak.

1.2  Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Perubahan Sosial Budaya?
2. Apa saja bentuk bentuk perubahan sosial budaya?
3. Apa faktor penyebab dan penghaalang perubahan sosial?
4. Apa dampak perubahan sosial?

1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi perubahan sosial budaya
2. Untuk mengetahui bentuk bentuk perubahan sosial budaya
3. Untuk mengetahui faktor penyebab dan penghaalang perubahan sosial
4. Untuk mengetahui dampak perubahan sosial



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perubahaan Sosial Budaya
Pada dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda, namun memiliki keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada perubahan budaya, sementara budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial masyarakat. Karena itu sering disebut perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.
Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-duanya menyangkut perbaikan dan penerimaan cara-cara baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Perubahan sosial dan perubahan budaya meski memiliki keterkaitan yang erat, namun dapat kita jumpai perbedaannya jika dilihat dari arahnya:
§  Perubahan sosial merupakan perubahan dari segi struktur sosial dan hubungan sosial masyarakat.
§  Perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat.

Adapun perbedaannya dilihat dari segi yang dipengaruhi:
§  Perubahan sosial terjadi dalam segi pendidikan, tingkat kelahiran penduduk, dan distribusi kelompok umur.
§  Perubahan budaya terjadi pada bentuk kesenian, kesetaraan gender, konsep nilai susila dan moralitas, penemuan baru, dan penyebaran masyarakat. Perubahan kebudayaan ini jauh lebih luas dari perubahan sosial karena meliputi banyak aspek, seperti kesenian, iptek, aturan hidup, dan lain-lain.

Perubahan sosial biasanya memiliki beberapa ciri, di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Moore yaitu:
1      Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti, karena masyarakat akan mengalami perubahan (cepat atau lambat) dan berlaku secara tetap.
2      Perubahan-perubahan itu tidak bersifat sementara maupun terpisah karena perubahan terjadi secara berurutan.
3      Perubahan sosial memiliki asas ganda.
4      Inovasi dan isu-isu akan mempengaruhi perubahan sosial.
5      Perubahan sosial akan memberi akibat yang lebih luas pada pengalaman individu.

2.2 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan Budaya
A. Perubahan Evolusi dan Revolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan yang berlangsung lama. Biasanya terjadi karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi baru yang muncul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contohnya adalah pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Perubahan revolusi adalah perubahan yag berlangsung cepat dan mendasar. Perubahan ini bisa terjadi karena ada rencana sebelumnya atau tidak sama sekali. Contoh revolusi adalah revolusi industri di Inggris, dimana terjadi perubahan produksi yang awalnya tanpa mesin menjadi menggunakan mesin.
Menurut para ahli, agar perubahan revolusi bisa terjadi, maka ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
§  Ada keinginan umum untuk mengadakan perubahan.
§  Ada pemimpin yang dianggap mampu memimpin masyarakat, menampung keinginan masyarakat, dan dapat menunjukkan suatu tujuan yang jelas pada masyarakat.
§  Ada keadaan yang tepat dan aktor (pelaku perubahan) yang baik untuk memulai perubahan.

B. Perubahan Kecil dan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti pada masyarakat. Contoh: perubahan mode pakaian, mode rambut, dan lain-lain yang tidak berpengaruh bagi masyarakat secara keseluruhan jika kita tidak mengikutinya.
Perubahan besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya penggunaan komputer dan internet untuk menunjang kerja, penggunaan traktor bagi petani, dan lain-lain yang membawa perubahan signifikan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
C. Perubahan yang Dikehendaki (Direncanakan) dan Tidak Dikehendaki (Tidak Direncanakan)
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yangterjadi karena adanya perencanaan ataupun perkiraan oleh pihak yang merencanakan perubahan tersebut (agent of change). Agent of change merupakan pihak yang diberi kepercayaan oleh masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih kembaga kemasyarakatan. Contoh perubahan ini adalah kewajiban masyarakat untuk menanam pohon yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki dan berlangsung diluar jangkauan masyarakat untuk menahannya, dan biasanya menimbulkan pertentangan di dalam masyarakat. Contohnya kecenderungan untuk mempersingkat prosesi pernikahan karena memerlukan biaya besar, meski perubahan ini tidak dikehendaki tapi masyarakat tidak mampu menghindarinya.
D. Perubahan Progres dan Regres
Perubahan progres adalah perubahan yang membawa keuntungan bagi masyarakat. Contoh perkembangan pendidikan masyarakat.
Perubahan regres adalah perubahan yang membawa kemunduran bagi masyarakat di bidang tertentu. Contoh perubahan pola kehidupan remaja yang mabuk-mabukan.

2.3 Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Faktor Perubahan dari dalam Masyarakat
§  Perubahan jumlah penduduk. Perubahan jumlah penduduk akan menimbulkan perubahan pada kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu penduduk yang bertambah akan menyebabkan tempat tinggal yang semula berpusat di keluarga nesar menjadi terpencar karena faktor pekerjaan. Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.
§  Pemberontakan atau revolusi, yang berpengaruh besar pada lembaga-lembaga masyarakat dan struktur masyarakat. Sebagai contoh G 30 S/PKI yang berakibat dilarangnya paham komunis si Indonesia.
§  Peranan nilai yang diubah. Misalnya program keluarga berencana yang mampu mengubah pandangan masyarakat untuk mengurangi jumlah kelahiran anak.
§  Peran tokoh karismatik, karena tokoh ini adalah tokoh yang disegani dan dihormati di masyarakat, maka masyarakat akan cenderung mengikuti arah tokoh tersebut. Seperti Ir. Soekarno yang memiliki karisma di masyarakat karena keahliannya berpidato.
§  Penemuan baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.    Inovasi, yaitu proses proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam waktu singkat.
2.    Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang atau beberapa individu.
3.    Invention, yaitu saat ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut.

Faktor Perubahan dari Luar Masyarakat
§  Faktor alamiah, jika tempat tinggal masyarakat adalah pantai, maka masyarakat akan cenderung berprofesi sebagai nelayan. Selain itu jika terjadi bencana alam, maka masyarakat akan pindah ke daerah lain sehingga masyarakat akan beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut dan melahirkan budaya baru.
§  Peperangan, yang pasti menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
§  Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, ketika dua masyarakat saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi akulturasi atau asimilasi.
1.    Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat masih terlihat. Sering dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan asing dan B=kebudayaan setempat.
2.    Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus A+B=C, dengan A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru.
Dalam proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai istilah difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lain.

Faktor pendorong perubahan Sosial Budaya
1. Penemuan baru.
2. Perubahan jumlah penduduk.
3. Pertentangan/konflik.
4. Pemberontakan/revolusi.
5. Keterbukaan masyarakat.
6. Akulturasi.
7. Asimilasi.
8. Sistem pendidikan yang maju.
9. Keinginan untuk maju dan orientasi ke masa depan.
10. Sikap menghargai hasil karya seseorang.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1. Sikap masyarakat yang tradisional.
2. Perkembangan IPTEK yang terhambat.
3. Adat istiadat dan hambatan ideologis.
4. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
5. Rasa takut akan terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.

Dalam perubahan sosial budaya dikenal adanya konsekuensi, yaitu hasil dari perubahan sosial budaya. Konsekuensi terbagi dua yaitu konsekuensi yang fungsional dimana masyarakat menjadi semakin tenteram, dan konsekuensi yang disfungsional dimana masyarakat mendapat akibat-akibat yang tidak diharapkan. Disorganisasi adalah perubahan sosial yang hanya sedikit atau bahkan tidak memberi manfaat bagi masyarakat.

2.4 Dampak Perubahan Sosial Budaya

Dampak Positif:
§  Kemajuan IPTEK.
§  Kebutuhan mudah terpenuhi.
§  Pola pikir masyarakat mengalami kemajuan.

Dampak negatif
§  Masyarakat menjadi konsumif.
§  Keresahan sosial.
§  Ketidakmerataan pembangunan.
§  Pudarnya norma-norma masyarakat.
Keadaan masyarakat yang mampu beradaptasi dengan perubahan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaiannya disebut integrasi. Keadaan masyarakat yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan disebut maladjusment, yang akan menimbulkan disintegrasi.
Untuk menghindari dampak buruk perubahan sosial budaya, maka harus dilakukan tindakan preventif (upaya pencegahan) dan represif (upaya penanggulangan dampak buruk).


BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda, namun memiliki keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada perubahan budaya, sementara budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial masyarakat. Karena itu sering disebut perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.
Terdapat beberapa bentuk perubahan sosial budaya diantaranya; Perubahan Evolusi dan Revolusi, Perubahan Kecil dan Besar dan Perubahan Progres dan Regres.

Perubahan sosial bisa terjadi karena dua faktor, yaitu faktor dari dalam dan dari luar masyarakat.  Salah satunya adalah faktor perubahan jumlah pendduduk. Dimana jika jumlah penduduk bertambah akan menimbulkan perubahan pada kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu penduduk yang bertambah akan menyebabkan tempat tinggal yang semula berpusat di keluarga nesar menjadi terpencar karena faktor pekerjaan.

3.2 Saran
Ada baikya kita menyikapi perubahan sosial dengan bijak.

DAFTAR PUSTAKA
Arisudewa. 2010. Perubahan Sosial Budaya. arisudev.wordpress.com Diakses pada: 5 September 2017
Berpendidikan. 2015. Bentuk bentuk perubahan sosial terlengkap dan contohnya. berpendidikan.com Diakses pada: : 5 September 2017
Istavita Utama. 2017. Perubahan Sosial Budaya. underpapers.blogspot.com

Download Makalah Perubahan Sosial Budaya